Jumat, 17 Januari 2014

MAKALAH KOMUNITAS KESEHATAN REMAJA

MAKALAH KOMUNITAS
KESEHATAN REMAJA  




Oleh
NAMA    : NURMASITAH
NIM        : 012010007
PRODI    : S.1KEPERAWATAN









SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES)
ANDINI PERSADA MAMUJU SUL-BAR
TAHUN AKADEMIK 2013/2014



KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas berkat rahmat dan hidayah-Nyalah sehingga kami dapat menyusun dan menyelesaikan makalah “Kesehatan Remaja” ini tepat pada waktu yang telah ditentukan. Makalah ini diajukan guna memenuhi tugas yang diberikan dosen mata kuliah Keperawatan Komunitas II.
Pada kesempatan ini juga kami berterima kasih atas bimbingan dan masukan dari semua pihak yang telah memberi kami bantuan wawasan untuk dapat menyelesaikan makalah ini baik itu secara langsung maupun tidak langsung.
Kami menyadari isi makalah ini masih jauh dari kategori sempurna, baik dari segi kalimat, isi maupun dalam penyusunan. oleh karen itu, kritik dan saran yang membangun dari dosen mata kuliah yang bersangkutan dan rekan-rekan semuanya, sangat kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini dan makalah-makalah selanjutnya.
                                                                                       
                                                                          Mamuju,17 Januari 2013
Penulis


DAFTAR ISI
Kata pengantar .........................................................................................               i 
Daftar isi ...................................................................................................               ii
BAB I PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang .............................................................................               1
B.     Rumusan Masalah ........................................................................               1
C.     Tujuan penulisan ...........................................................................               1
D.    Manfaat penulisan ........................................................................               2
BAB II PEMBAHASAN
A.    Pengertian Masa remaja ................................................................               3
B.     Penyakit Menular Seksual (PMS)..................................................               3
1)      Pengertian PMS.......................................................................               3
2)      Jenis-jenis PMS.......................................................................               4
3)      Tanda atau Gejala PMS...........................................................               7
4)      Penyebaran Penyakit Menular Seksual ...................................                8
5)      Diagnosa dan Pengobatan PMS..............................................                8
6)      Pencegahan PMS pada Remaja...............................................               9
v     C.HIV/AIDS....................................................................................                       9
1)      Penularan HIV........................................................................               9
2)      Kelompok Resiko Tinggi.........................................................               9
3)      Perjalanan Infeksi HIV/AIDS.................................................             10
4)      Gejala Klinis AIDS.................................................................             11
5)      Cara Pencegahan HIV/AIDS..................................................             11
6)      Cara mendeteksi HIV/AIDS...................................................             12
7)      Mitos-mitos seputar HIV/AIDS di masyarakat......................             12
BAB III PENUTUP
A.    Kesimpulan ...................................................................................             13
B.     Saran .............................................................................................             14
DAFTAR PUSTAKA

                                                                         BAB I
PENDAHULUAN
      A. Latar Belakang
Masa remaja sebagai masa peralihan dari masa kanak-kanak menuju dewasa terjadi perubahan dalam hal fisik maupun psikis. Perubahan-perubahan tersebut dapat menyebabkan kekacauan batin pada remaja. Hal ini menyebabkan remaja dalam kondisi rawan pada pengaruh buruk lingkungan, apalagi diperberat dengan adanya globalisasi. Dari proses perkembangan remaja yang begitu rawan dan penuh resiko, maka perlu adanya pendidikan kesehatan di sekolah, terutama sekolah menengah pertama. Karena masa-masa tersebut termasuk dalam kategori masa remaja tengah (usia 14-16 tahun) yang perlu mendapat perhatian khusus dari berbagai pihak.
Kasus PMS dan HIV/AIDS cukup banyak terjadi di kalangan remaja, apabila remaja tersebut telah aktif secara seksual (melakukan hubungan seksual) dengan orang yang beresiko terkena penyakit tersebut. Terutama kasus HIV/AIDS seperti “fenomena gunging es” yang nampak hanyalah permukaan belaka padahal kasus yang sesungguhnya justru jauh lebih besar. Remaja sebagai generasi penerus bangsa haruslah dibekali pendidikan kesehatan sejak dini terutama mengenai remaja dan permasalahannya, agar mereka tidak terjebak ke dalam hal-hal yang dapat merusak diri mereka sendiri.
      B.  Rumusan Masalah
Dari analisa di atas maka perumusan masalah adalah “Apakah dengan penyuluhan dapat meningkatkan pengetahuan remaja tentang PMS dan HIV/AIDS ?”      
      C. Tujuan Penulisan
1.      Tujuan Umum :
Meningkatkan pengetahuan remaja tentang PMS dan HIV/AIDS.
2.      Tujuan Khusus :
a)      Meningkatkan pengetahuan remaja tentang tanda atau gejala, bahaya yang ditimbulkan, cara penularan dari PMS dan HIV/AIDS.
b)      Meningkatkan pengetahuan remaja tentang upaya-upaya pencegahan dan penanggulangan dari PMS dan HIV/AIDS.
      D. Manfaat penulisan
1.      Bagi Instansi
      Memberikan informasi yang berguna dalam hal kebijaksanaan yang berkaitan dengan remaja dan permasalahannya.
2.      Bagi Mahasiswa
      Sebagai bahan informasi tambahan mengenai pengetahuan PMS dan HIV/AIDS serta permasalahannya.

  
BAB II
PEMBAHASAN

     A. Pengertian Masa Remaja 
Masa remaja adalah masa transisi perkembangan antara masa kanak-kanak dan masa dewasa yang pada umumnya dimulai pada usia 12 atau 13 tahun dan berakhir pada usia akhir belasan tahun atau awal dua puluhan tahun (Papalia dan Olds, 2001).  Masa remaja dapat dibagi menjadi menjadi masa remaja awal ( usia dari 12 tahun sampai dengan usia 17 tahun ) sedangkan masa remaja akhir ( usia dari 17 tahun hingga usia 20 tahun ).  Masa remaja awal dan akhir dibedakan karena pada masa remaja akhir individu telah mencapai transisi perkembangan yang lebih mendekati masa dewasa (Hurlock, 1990). 
Pada masa remaja terjadi proses perkembangan meliputi perubahan- perubahan yang berhubungan dengan perkembangan psikoseksual, dan juga terjadi perubahan dalam hubungan dengan orangtua dan cita-cita mereka, dimana pembentukan cita-cita merupakan proses pembentukan orientasi masa depan (Hurlock, 1990).  Yang dimaksud dengan perkembangan adalah perubahan yang terjadi pada rentang kehidupan.  Perubahan itu dapat terjadi secara kuantitatif, misalnya pertambahan tinggi atau berat tubuh; dan kualitatif, misalnya perubahan cara berpikir secara konkret menjadi.  Perkembangan dalam kehidupan manusia terjadi pada aspek-aspek yang berbeda. Ada tiga aspek perkembangan, yaitu: perkembangan fisik, perkembangan kognitif, dan perkembangan kepribadian dan sosial (Papalia dan Olds, 2001).
      B.  Penyakit Menular Seksual (PMS)
1.      Pengertian PMS
Penyakit Menular Seksual (PMS) merupakan penyakit yang ditularkan melalui hubungan seksual atau hubungan kelamin.
Kemungkinan seseorang tertular penyakit ini akan lebih besar bila melakukan hubungan seksual dengan berganti-ganti pasangan.
2.      Jenis-jenis PMS
Di Indonesia dapat ditemui berbagai jenis PMS, adapun yang perlu diketahui antara lain :
a)      Syphilis (Raja Singa)
Kuman penyebabnya disebut Treponema Pallidum. Masa tanpa gejala berlangsung 3-4 minggu, kadang-kadang sampai 13 minggu. Kemudian timbul benjolan di sekitar alat kelamin. Kadang-kadang disertai pusing-pusing dan nyeri tulang seperti flu, yang akan hilang sendiri tanpa diobati. Ada bercak kemerahan pada tubuh sekitar 6-12 minggu setelah hubungan seks. Gejala ini akan hilang dengan sendirinya dan seringkali penderita tidak memperhatikan hal ini.
Selama 2-3 tahun pertama penyakit ini tidak menunjukkan gejala apa-apa, atau disebut masa laten. Setelah 5-10 tahun penyakit sifillis akan menyerang susunan syaraf otak, pembuluh darah dan jantung. Pada perempuan hamil sifillis dapat ditularkan kepada bayi yang dikandungnya dan bisa lahir dengan kerusakan kulit, hati, limpa dan teterbelakangan mental.
b)      Gonore/GO (Kencing Nanah)
Kuman penyebabnya adalah Neisseria Gonorrhoe. Ada masa tenggang selama 2-10 hari setelah kuman masuk ke dalam tubuh melalui hubungan seks.
Tanda-tanda penyakitnya adalah nyeri, merah, bengkak dan bernanah. Gejala pada laki-laki adalah rasa sakit pada saat kencing,keluarnya nanah kental kuning kehijauan, ujung penis tampak merah dan agak bengkak. Pada perempuan, 60% kasus tidak menunjukkan gejala. Namun ada juga rasa sakit pada saat kencing dan terdapat keputihan kental berwarna kekuningan.
Akibat penyakit GO, pada laki-laki dan perempuan, seringkali berupa kemandulan. Pada perempuan bisa juga terjadi radang panggul, dan dapat diturunkan kepada bayi yang baru lahir berupa infeksi pada mata yang dapat menyebabkan kebutaan.
c)      Herpes Genitalis
Penyakit yang disebabkan oleh virus Herpes Simplex dengan masa tenggang 4-7 hari sesudah virus masuk ke dalam tubuh melalui hubungan seks.
Gejala dan tanda-tandanya adalah :
·      Bintil-bintil berair (berkelompok seperti anggur) yang sangat nyeri pada sekitar alat kelamin
·      Kemudian pecah dan meninggalkan luka yang kering mengerak, lalu hilang sendiri
·      Gejala kambuh lagi seperti di atas namun tidak senyeri tahap awal bila ada factor pencetus (stress, haid, minuman/makanan berakohol) dan biasanya menetap hilang timbul seumur hidup
·      Pada perempuan, seringkali menjadi kanker mulut rahim beberapa tahun kemudian. Penyakit ini belum ada obat yang benar-benar mujarab tetapi pengobatan anti virus bisa mengurangi rasa sakit dan lamanya episode penyakit.
d)     Klamidia
Penyakit ini disebabkan oleh Chlamydia Trachomatis. Masa tanpa gejala berlangsung 7-21 hari. Gejalanya adalah timbul peradangan pada alat reproduksi laki-laki dan perempuan.
Pada perempuan, gejalanya bisa berupa :
·         Keluarnya cairan dari alat kelamin atau “keputihan encer” berwarna putih kekuningan
·         Rasa nyeri di rongga panggul
·         Perdarahan setelah hubungan seksual
            Pada laki-laki gejalanya adalah :
·         Rasa nyeri saat kencing
·         Keluar cairan bening dari saluran kencing
·         Bila ada infeksi lebih lanjut, cairan semakin sering keluar dan bercampur darah
·         Tidak jarang pula, gejala tidak muncul sama sekali, padahal proses infeksi sedang berlangsung. Oleh karena itu penderita tidak sadar sedang menjadi pembawa IMS dan menularkannya kepada pasangannya melalui hubungan seksual.
Akibat terkena Klamidia pada perempuan adalah cacatnya saluran telur dan kemandulan, radang saluran kencing, robeknya saluran ketuban sehingga terjadi kelahiran bayi sebelum waktunya (prematur). Sementara pada laki-laki akibatnya adalah rusaknya saluran air mani dan mengakibatkan kemandulan, serta radang saluran kencing. Pada bayi, 60%-70% terkena penyakit mata atau saluran pernafasan (pneumonia).
e)      Trikomoniasis Vaginalis
Trikomoniasis adalah IMS yang disebabkan oleh parasit Trikomonas Vaginalis.
Gejala dan tanda-tandanya adalah :
·         Cairan vagina encer, berwarna kuning kehijauan, berbusa dan berbau busuk
·         Vulva agak bengkak, kemerahan, gatal dan terasa tidak nyaman
·         Nyeri saat berhubungan seksual atau saat kencing
f)       Kandidiasis Vagina
Kandidiasis vagina merupakan keputihan yang disebabkan oleh jamur Candida Albicans. Pada keadaan normal, jamur ini terdapat di kulit maupun di dalam liang kemaluan perempuan. Tetapi pada keadaan tertentu jamur ini meluas sedemikian rupa sehingga menimbulkan keputihan.
Gejalanya berupa keputihan berwarna putih susu, bergumpal, disertai rasa gatal panas dan kemerahan pada kelamin dan di sekitarnya.
Penyakit ini tidak selalu tergolong IMS, tetapi pasangan seksual dari perempuan yang terinfeksi jamur ini dapat mengeluh gatal dengan gejala bintik-bintik kemerahan di kulit kelamin.
g)      Kutil Kelamin
Penyebanya adalah Human Papiloma Virus (HPV) dengan gejala yang khas yaitu terdapat satu atau beberapa kutil di sekitar kemaluan.
Pada perempuan, dapat mengenai kulit di daerah kelamin sampai dubur, selaput lender bagian dalam liang kemaluan sampai leher rahim. Bila perempuan hamil, kutil dapat tumbuh sampai besar sekali. Kutil kelamin kadang-kadang bisa mengakibatkan kanker leher rahim atau kanker kulit di sekitar kelamin.
Pada laki-laki mengenai alat kelamin dan saluran kencing bagian dalam. Kadang-kadang kutil tidak terlihat sehingga tidak di sadari. Biasanya laki-laki baru menyadari setelah ia menulari pasangannya.
Sampai sekarang belum ada obat yang dapat secara tuntas menyembuhkan kutil kelamin. Pengobatan hanya sampai pada tahap menghilangkan kutilya saja.
3.      Tanda atau Gejala PMS
Tanda atau gejala PMS bisa dilihat atau tergantung dari jenis penyakitnya. Secara umum yang dapat dirasakan adalah :
a)      Ada cairan yang keluar dari penis, vagina, atau dubur
b)      Terasa perih atau panas sewaktu buang air kecil dan ketika melakukan hubungan seks
c)      Nyeri di perut bagian bawah (wanita), buah pelir (laki-laki)d)     Melepuh, lecet, kutil, ruam dan/atau pembengkakan di sekitar kelamin dan/atau mulut
e)      Demam, pusing, nyeri otot, pembengkakan kelenjar
4.      Penyebaran Penyakit Menular Seksual
Penyakit Menular Seksual dapat menyebar luas karena :
a)      Sering berganti pasangan
b)      Memiliki lebih dari pasangan seksual
c)      Berhubungan seksual dengan pasangan seksual yang tidak dikenal (WTS, PTS, dan pelanggannya)
d)     Tetap melakukan hubungan seksual meskipun telah menderita PMS
e)      Berhubungan seksual dengan penderita PMS
f)       Tidak menggunakan alat pelindung bila berhubungan seksual dengan penderita PMS
g)      Remaja, baik laki-laki maupun perempuan dapat tertular PMS apabila remaja tersebut “terjebak” dalam pengaruh buruk lingkungan (pergaulan bebas atau “seks bebas”) dan melakukan hubungan seksual dengan orang-orang yang beresiko terkena PMS seperti WTS dan langganannya atau orang yang pernah berhubungan dengan WTS.
5.      Diagnosa dan Pengobatan PMS
Kendala yang dihadapi dalam diagnosis PMS yang tepat adalah keterbatasan tenaga pemeriksaan laboratorium, keterbatasan pengadaan peralatan dan biaya operasional, keterbatasan sensitivitas pemeriksaan, dan keterbatasan jangkauan laboratorium yang hanya untuk beberapa PMS saja, sementara etiologi PMS sangat banyak serta banyaknya infeksi ganda.
Untuk mengatasi hal-hal tersebut, bagi negara berkembang WHO  telah memperkenalkan dan menganjurkan penggunaan pendekatan sindrom untuk mendiagnosa PMS.
Pendekatan sindrom PMS adalah penatalaksanaan kasus PMS berdasarkan gejala klinis yang ditemukan dan dilanjutkan dengan pengobatan yang tepat guna   terhadap penyebab utama gejala klinis tersebut walaupun tanpa dukungan pemeriksaan laboratorium. Pendekatan sindrom terhadap keluarnya cairan abnormal dari alat kelamin dan terjadinya luka pada alat genital pria maupun perempuan telah terbukti menghasikan tingkat penyembuhan yang tinggi dan “Cost Effective”
6.      Pencegahan PMS pada Remaja
PMS pada remaja dapat dicegah dengan :
a)      Tidak melakukan hubungan seksual sebelum menikah
b)      Banyak melakukan kegiatan-kegiatan yang bermanfaat, seperti: olah raga, menari, menyanyi, main music, dll
c)      Meningkatkan iman dan taqwa
     C. HIV/AIDS
AIDS adalah singkatan dari Acquired Immune Deficiency Syndrome. Penyakit ini kumpulan gejala akibat menurunnya system kekebalan tubuh yang terjadi karena seseoarang terinfeksi virus HIV. HV sendiri adalah singkatan dari Human Immuno Virus.orang yang terinfeksi oleh virus ini tidak dapat mengatasi serbuan infeksi penyakit lain karena system kekebalan tubuhnya menurun terus secara drastis.
1.      Penularan HIV
HIV terdapat pada seluruh cairan tubuh manusia, tetapi yang bisa menularkan hanya yang terdapat pada sperma (air mani), darah, dan cairan vagina.
Cara-cara penularannya adalah sebagai berikut :
a)      Berganti-ganti pasangan seksual, atau berhubungan dengan orang yang positif terinfeksi virus HIV
b)      Pemakai jarum suntik bekas orang yang terinfeksi virus HIV
c)      Menerima transfusi darah yang tercemar HIV
d)     Ibu hamil yang terinfeksi virus HIV akan menularkannya ke bayi dalam kandungannya
2.      Kelompok Resiko Tinggi
a)      Mereka yang melakukan hubungan seks yang tidak aman, termasuk tanpa pemakaian kondom
b)      Mereka yang berganti-ganti pasangan seksual
c)      Mereka yang ganti-ganti jarum suntik atau alat-alat lain yang kontak dengan cairan tubuh dengan orang lain
d)     Mereka yang memperoleh transfusi darah yang tidak di tes HIV
e)      Ibu hamil yang terinfeksi virus HIV akan menularkannya ke bayi dalam kandungannya
3.      Perjalanan Infeksi HIV/AIDS
Masa inkubasi HIV atau masa laten, sangat tergantung pada daya tahan tubuh masing-masing orang, rata-rata 5-10 tahun. Selama masa ini orang tidak memperlihatkan gejala-gejala, walaupun jumlah HIV semakin bertambah dan semakin rusak fungsi kekebalan tubuh. Pada waktu system kekebalan tubuh sudah dalam keadaan parah, ODHA (orang dengan HIV/AIDS) akan mulai menampakkan gejala-gejala AIDS.
1)      Masa jendela (window period)
Infeksi dimulai dengan masuknya HIV dan diikuti dengan perubahan serologic. Ketika antibody terhadap virus tersebut dari negative berubah menjadi positif. Rentang waktu sejak HIV masuk ke dalam tubuh sampai tes antibody terhadap HIV menjadi positif.
Lama window period antara 1-3 bulan, bahkan ada yang berlangsung 6 bulan.
Pada masa jendela, sekitar 50-90% orang yang terinfeksi HIV menunjukkan sindrom retroviral akut berupa demam,pembesaran kelenjar, pembesaran hati atau ginjal, nyeri tenggorok, nyeri otot, dsb seperti pada infeksi virus lain.
2)      Masa tanpa gejala (asimptomatik)
Asimptomatik berarti di dalam tubuh terdapat HIV tetapi tubuh tidak menunjukkan gejala-gejala. Keadaan ini pada umumnya bila tanpa pengobatan, perjalanan penyakit dari infeksi HIV sampai AIDS dapat berlangsung rata-rata 5-10 tahun
3)      Pembesaran Kelenjar Limfe
Masa ini ditandai dengan pembesaran kelenjar limfe secara menetap dan merata, tidak hanya pada satu tempat yang berlangsung lebih dari 1 bulan
4.      Gejala Klinis AIDS
Keadaan ini disertai adanya bermacam-macam penyakit, antara lain penyakit konstitusional, penyakit syaraf, dan penyakit infeksi sekunder.
Sekitar sepertiga bayi yang mengidap HIV akan menjadi AIDS dalam usia satu tahun pertama. Adapun gejala AIDS pada bayi dan anak adalah sebagai berikut :
a)      Gangguan pertumbuhan
b)      Infeksi bakteri berulang yang serius
c)      Diare kronik
d)     Pembesaran kelenjar di leher
e)      Pembesaran kelenjar limpa
f)       Sariawan berulang
g)      Penyakit berulang
Gejala klinis pada orang dewasa ialah jika di dapat 2 dari 3 gejala utama dan 1dalam 5 gejala minor.
Gejala utamanya:
a)      Demam berkepanjangan lebih dari 3 bulan
b)      Diare kronis lebih dari 1 bulan berulang maupun terus-menerus
c)      Penurunan berat badan lebih dari 10% dalam 3 bulan
Gejala minornya adalah :
1)      Batuk kronis selama lebih dari 1 bulan
2)      Infeksi pada mulut dan tenggorokan, yang disebabkan oleh jamur Candida Albicans
3)      Pembengkakan kelenjar getah bening yang menetap di seluruh tubuh
4)      Munculnya Herpes Zoster berulang
5)      Bercak-bercak gatal di seluruh tubuh
5.      Cara Pencegahan HIV/AIDS
a)      Abstinensia, tidak melakukan hubungan seksual di luar nikah
b)      Terikat hanya dalam hubungan seksual yang sah (suami-istri), dan setia
c)      Menggunakan kondom, terutama kelompok resiko tinggi seperti pekerja seks komersial
d)     Sedapat mungkin menghindari transfusi darah yang belum di skrining
e)      Menggunakan alat-alat medis dan non-medis yang terjamin steril
6)      Cara mendeteksi HIV/AIDS
Dengan melakukan tes-tes darah sesuai tahapan perkembangan penyakitnya. Untuk mendeteksi adanya antibody terhadap virus HIV, yang berarti ada virus HIV dalam tubuh, dilakukan tes darah dengan cara elisa sebanyak 2 kali.
Kemudian bila hasilnya positif, dilakukan pemeriksaan lebih lanjut dengan cara “Western Blot atau Immunofluoresensi”
7)      Mitos-mitos seputar HIV/AIDS di masyarakat
a)      Interaksi sosial dengan penderita HIV/AIDS akan membuat kita tertular penyakitnya.
b)      Bersalaman, menggunakan WC yang sama, tinggal serumah, menggunakan sprei yang sama dengan menderita HIV/AIDS dapat membuat kita tertular 

BAB III
PENUTUP

    A. Kesimpulan
1)      Penyakit Menular Seksual (PMS) merupakan penyakit yang ditularkan melalui hubungan seksual atau hubungan kelamin.
2)      Jenis-jenis PMS diantaranya yaitu Syphilis (Raja Singa), Gonore/GO (Kencing Nanah), Herpes Genitalis, Klamidia, Trikomoniasis Vaginalis, Kandidiasis Vagina, Kutil Kelamin
3)      Tanda atau gejala PMS bisa dilihat atau tergantung dari jenis penyakitnya. Secara umum yang dapat dirasakan adalah :
·         Ada cairan yang keluar dari penis, vagina, atau dubur
·         Terasa perih atau panas sewaktu buang air kecil dan ketika melakukan hubungan seks
·         Nyeri di perut bagian bawah (wanita), buah pelir (laki-laki)
·         Melepuh, lecet, kutil, ruam dan/atau pembengkakan di sekitar kelamin dan/atau mulut
·         Demam, pusing, nyeri otot, pembengkakan kelenjar
4)      AIDS adalah singkatan dari Acquired Immune Deficiency Syndrome. Penyakit ini kumpulan gejala akibat menurunnya system kekebalan tubuh yang terjadi karena seseoarang terinfeksi virus HIV
5)      Cara-cara penularannya adalah sebagai berikut :
·         Berganti-ganti pasangan seksual, atau berhubungan dengan orang yang positif terinfeksi virus HIV
·         Pemakai jarum suntik bekas orang yang terinfeksi virus HIV
·         Menerima transfusi darah yang tercemar HIV
·         Ibu hamil yang terinfeksi virus HIV akan menularkannya ke bayi dalam kandungannya
    B.  Saran
1)      Untuk meningkatkan pengetahuan remaja tentang kesehatan dan permasalahannya, terutama mengenai PMS dan HIV/AIDS perlu kiranya sering diadakan penyuluhan-penyuluhan dengan tema remaja dan berbagai macam permasalahannya dengan melibatkan semua pihak.
2)      Bagi remaja atau siswa yang sudah dilakukan kegiatan penyuluhan perlu kiranya berbagi informasi dengan remaja atau siswa lain, agar mereka sama-sama mengerti dan paham serta bisa lebih membentengi dirinya sejak dini dari pengaruh buruk lingkungan.
  
DAFTAR PUSTAKA

BKKBN Jawa Tengah. 1999. Kesehatan Reproduksi Remaja. Buku Pegangan.
Semarang: Penerbit BKKBN Propinsi Jawa Tengah.