MAKALAH KOMUNITAS
KESEHATAN REMAJA
Oleh
NAMA : NURMASITAH
NIM : 012010007
PRODI : S.1KEPERAWATAN
SEKOLAH
TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES)
ANDINI
PERSADA MAMUJU SUL-BAR
TAHUN
AKADEMIK 2013/2014
KATA
PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat
Allah SWT, karena atas berkat rahmat dan hidayah-Nyalah sehingga kami dapat
menyusun dan menyelesaikan makalah “Kesehatan
Remaja” ini tepat pada waktu yang telah ditentukan. Makalah ini diajukan
guna memenuhi tugas yang diberikan dosen mata kuliah Keperawatan Komunitas II.
Pada kesempatan ini juga kami
berterima kasih atas bimbingan dan masukan dari semua pihak yang telah memberi
kami bantuan wawasan untuk dapat menyelesaikan makalah ini baik itu secara
langsung maupun tidak langsung.
Kami menyadari isi makalah ini masih
jauh dari kategori sempurna, baik dari segi kalimat, isi maupun dalam
penyusunan. oleh karen itu, kritik dan saran yang membangun dari dosen mata
kuliah yang bersangkutan dan rekan-rekan semuanya, sangat kami harapkan demi
kesempurnaan makalah ini dan makalah-makalah selanjutnya.
Mamuju,17
Januari 2013
Penulis
DAFTAR
ISI
Kata pengantar ......................................................................................... i
Daftar isi ................................................................................................... ii
BAB
I PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang ............................................................................. 1
B. Rumusan
Masalah ........................................................................ 1
C. Tujuan
penulisan ........................................................................... 1
D. Manfaat
penulisan ........................................................................ 2
BAB
II PEMBAHASAN
A. Pengertian
Masa remaja ................................................................ 3
B. Penyakit Menular Seksual (PMS).................................................. 3
1) Pengertian PMS....................................................................... 3
2) Jenis-jenis PMS....................................................................... 4
3) Tanda atau Gejala PMS........................................................... 7
4) Penyebaran Penyakit Menular Seksual ................................... 8
5) Diagnosa dan Pengobatan PMS.............................................. 8
6) Pencegahan PMS pada Remaja............................................... 9
v C.HIV/AIDS.................................................................................... 9
1) Penularan HIV........................................................................ 9
2) Kelompok Resiko Tinggi......................................................... 9
3) Perjalanan Infeksi HIV/AIDS................................................. 10
4) Gejala Klinis AIDS................................................................. 11
5) Cara Pencegahan HIV/AIDS.................................................. 11
6) Cara mendeteksi HIV/AIDS................................................... 12
7) Mitos-mitos seputar HIV/AIDS di
masyarakat...................... 12
BAB
III PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................... 13
B. Saran ............................................................................................. 14
DAFTAR
PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masa remaja sebagai masa peralihan dari masa kanak-kanak
menuju dewasa terjadi perubahan dalam hal fisik maupun psikis.
Perubahan-perubahan tersebut dapat menyebabkan kekacauan batin pada remaja. Hal
ini menyebabkan remaja dalam kondisi rawan pada pengaruh buruk lingkungan,
apalagi diperberat dengan adanya globalisasi. Dari proses perkembangan remaja
yang begitu rawan dan penuh resiko, maka perlu adanya pendidikan kesehatan di
sekolah, terutama sekolah menengah pertama. Karena masa-masa tersebut termasuk
dalam kategori masa remaja tengah (usia 14-16 tahun) yang perlu mendapat
perhatian khusus dari berbagai pihak.
Kasus PMS dan HIV/AIDS cukup banyak terjadi di kalangan
remaja, apabila remaja tersebut telah aktif secara seksual (melakukan hubungan
seksual) dengan orang yang beresiko terkena penyakit tersebut. Terutama kasus
HIV/AIDS seperti “fenomena gunging es” yang nampak hanyalah permukaan belaka
padahal kasus yang sesungguhnya justru jauh lebih besar. Remaja sebagai
generasi penerus bangsa haruslah dibekali pendidikan kesehatan sejak dini
terutama mengenai remaja dan permasalahannya, agar mereka tidak terjebak ke
dalam hal-hal yang dapat merusak diri mereka sendiri.
B. Rumusan
Masalah
Dari analisa di atas maka perumusan masalah adalah “Apakah
dengan penyuluhan dapat meningkatkan pengetahuan remaja tentang PMS dan
HIV/AIDS ?”
C. Tujuan
Penulisan
1. Tujuan Umum :
Meningkatkan
pengetahuan remaja tentang PMS dan HIV/AIDS.
2. Tujuan Khusus :
a) Meningkatkan pengetahuan remaja
tentang tanda atau gejala, bahaya yang ditimbulkan, cara penularan dari PMS dan
HIV/AIDS.
b) Meningkatkan pengetahuan remaja
tentang upaya-upaya pencegahan dan penanggulangan dari PMS dan HIV/AIDS.
D. Manfaat
penulisan
1.
Bagi
Instansi
Memberikan
informasi yang berguna dalam hal kebijaksanaan yang berkaitan dengan remaja dan
permasalahannya.
2.
Bagi
Mahasiswa
Sebagai
bahan informasi tambahan mengenai pengetahuan PMS dan HIV/AIDS serta
permasalahannya.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Masa Remaja
Masa remaja adalah masa transisi
perkembangan antara masa kanak-kanak dan masa dewasa yang pada umumnya dimulai
pada usia 12 atau 13 tahun dan berakhir pada usia akhir belasan tahun atau awal
dua puluhan tahun (Papalia dan Olds, 2001).
Masa remaja dapat dibagi menjadi menjadi masa remaja awal ( usia dari 12
tahun sampai dengan usia 17 tahun ) sedangkan masa remaja akhir ( usia dari 17
tahun hingga usia 20 tahun ). Masa
remaja awal dan akhir dibedakan karena pada masa remaja akhir individu telah
mencapai transisi perkembangan yang lebih mendekati masa dewasa (Hurlock,
1990).
Pada masa remaja terjadi proses
perkembangan meliputi perubahan- perubahan yang berhubungan dengan perkembangan
psikoseksual, dan juga terjadi perubahan dalam hubungan dengan orangtua dan
cita-cita mereka, dimana pembentukan cita-cita merupakan proses pembentukan
orientasi masa depan (Hurlock, 1990).
Yang dimaksud dengan perkembangan adalah perubahan yang terjadi pada
rentang kehidupan. Perubahan itu dapat
terjadi secara kuantitatif, misalnya pertambahan tinggi atau berat tubuh; dan
kualitatif, misalnya perubahan cara berpikir secara konkret menjadi. Perkembangan dalam kehidupan manusia terjadi
pada aspek-aspek yang berbeda. Ada tiga aspek perkembangan, yaitu: perkembangan
fisik, perkembangan kognitif, dan perkembangan kepribadian dan sosial (Papalia
dan Olds, 2001).
B. Penyakit Menular Seksual (PMS)
1. Pengertian
PMS
Penyakit Menular Seksual (PMS)
merupakan penyakit yang ditularkan melalui hubungan seksual atau hubungan
kelamin.
Kemungkinan seseorang tertular
penyakit ini akan lebih besar bila melakukan hubungan seksual dengan
berganti-ganti pasangan.
2. Jenis-jenis
PMS
Di Indonesia dapat ditemui berbagai jenis PMS, adapun yang
perlu diketahui antara lain :
a) Syphilis (Raja Singa)
Kuman penyebabnya disebut Treponema Pallidum. Masa tanpa gejala
berlangsung 3-4 minggu, kadang-kadang sampai 13 minggu. Kemudian timbul
benjolan di sekitar alat kelamin. Kadang-kadang disertai pusing-pusing dan
nyeri tulang seperti flu, yang akan hilang sendiri tanpa diobati. Ada bercak
kemerahan pada tubuh sekitar 6-12 minggu setelah hubungan seks. Gejala ini akan
hilang dengan sendirinya dan seringkali penderita tidak memperhatikan hal ini.
Selama 2-3 tahun pertama penyakit
ini tidak menunjukkan gejala apa-apa, atau disebut masa laten. Setelah 5-10
tahun penyakit sifillis akan menyerang susunan syaraf otak, pembuluh darah dan
jantung. Pada perempuan hamil sifillis dapat ditularkan kepada bayi yang
dikandungnya dan bisa lahir dengan kerusakan kulit, hati, limpa dan
teterbelakangan mental.
b) Gonore/GO (Kencing Nanah)
Kuman penyebabnya adalah Neisseria Gonorrhoe. Ada masa tenggang
selama 2-10 hari setelah kuman masuk ke dalam tubuh melalui hubungan seks.
Tanda-tanda penyakitnya adalah
nyeri, merah, bengkak dan bernanah. Gejala pada laki-laki adalah rasa sakit
pada saat kencing,keluarnya nanah kental kuning kehijauan, ujung penis tampak
merah dan agak bengkak. Pada perempuan, 60% kasus tidak menunjukkan gejala.
Namun ada juga rasa sakit pada saat kencing dan terdapat keputihan kental
berwarna kekuningan.
Akibat penyakit GO, pada laki-laki
dan perempuan, seringkali berupa kemandulan. Pada perempuan bisa juga terjadi
radang panggul, dan dapat diturunkan kepada bayi yang baru lahir berupa infeksi
pada mata yang dapat menyebabkan kebutaan.
c) Herpes Genitalis
Penyakit yang disebabkan oleh virus Herpes Simplex dengan masa tenggang 4-7
hari sesudah virus masuk ke dalam tubuh melalui hubungan seks.
Gejala dan tanda-tandanya adalah :
·
Bintil-bintil
berair (berkelompok seperti anggur) yang sangat nyeri pada sekitar alat kelamin
·
Kemudian
pecah dan meninggalkan luka yang kering mengerak, lalu hilang sendiri
·
Gejala
kambuh lagi seperti di atas namun tidak senyeri tahap awal bila ada factor
pencetus (stress, haid, minuman/makanan berakohol) dan biasanya menetap hilang
timbul seumur hidup
·
Pada
perempuan, seringkali menjadi kanker mulut rahim beberapa tahun kemudian.
Penyakit ini belum ada obat yang benar-benar mujarab tetapi pengobatan anti
virus bisa mengurangi rasa sakit dan lamanya episode penyakit.
d) Klamidia
Penyakit ini disebabkan oleh Chlamydia Trachomatis. Masa tanpa gejala
berlangsung 7-21 hari. Gejalanya adalah timbul peradangan pada alat reproduksi
laki-laki dan perempuan.
Pada perempuan, gejalanya bisa
berupa :
·
Keluarnya
cairan dari alat kelamin atau “keputihan encer” berwarna putih kekuningan
·
Rasa
nyeri di rongga panggul
·
Perdarahan
setelah hubungan seksual
Pada
laki-laki gejalanya adalah :
·
Rasa
nyeri saat kencing
·
Keluar
cairan bening dari saluran kencing
·
Bila
ada infeksi lebih lanjut, cairan semakin sering keluar dan bercampur darah
·
Tidak
jarang pula, gejala tidak muncul sama sekali, padahal proses infeksi sedang
berlangsung. Oleh karena itu penderita tidak sadar sedang menjadi pembawa IMS
dan menularkannya kepada pasangannya melalui hubungan seksual.
Akibat
terkena Klamidia pada perempuan adalah cacatnya saluran telur dan kemandulan,
radang saluran kencing, robeknya saluran ketuban sehingga terjadi kelahiran
bayi sebelum waktunya (prematur). Sementara pada laki-laki akibatnya adalah
rusaknya saluran air mani dan mengakibatkan kemandulan, serta radang saluran
kencing. Pada bayi, 60%-70% terkena penyakit mata atau saluran pernafasan
(pneumonia).
e) Trikomoniasis Vaginalis
Trikomoniasis adalah IMS yang
disebabkan oleh parasit Trikomonas
Vaginalis.
Gejala dan tanda-tandanya adalah :
·
Cairan
vagina encer, berwarna kuning kehijauan, berbusa dan berbau busuk
·
Vulva
agak bengkak, kemerahan, gatal dan terasa tidak nyaman
·
Nyeri
saat berhubungan seksual atau saat kencing
f) Kandidiasis Vagina
Kandidiasis vagina merupakan
keputihan yang disebabkan oleh jamur Candida
Albicans. Pada keadaan normal, jamur ini terdapat di kulit maupun di dalam
liang kemaluan perempuan. Tetapi pada keadaan tertentu jamur ini meluas
sedemikian rupa sehingga menimbulkan keputihan.
Gejalanya berupa keputihan berwarna
putih susu, bergumpal, disertai rasa gatal panas dan kemerahan pada kelamin dan
di sekitarnya.
Penyakit ini tidak selalu tergolong
IMS, tetapi pasangan seksual dari perempuan yang terinfeksi jamur ini dapat
mengeluh gatal dengan gejala bintik-bintik kemerahan di kulit kelamin.
g) Kutil Kelamin
Penyebanya adalah Human Papiloma Virus (HPV) dengan gejala
yang khas yaitu terdapat satu atau beberapa kutil di sekitar kemaluan.
Pada perempuan, dapat mengenai kulit
di daerah kelamin sampai dubur, selaput lender bagian dalam liang kemaluan
sampai leher rahim. Bila perempuan hamil, kutil dapat tumbuh sampai besar
sekali. Kutil kelamin kadang-kadang bisa mengakibatkan kanker leher rahim atau
kanker kulit di sekitar kelamin.
Pada laki-laki mengenai alat kelamin
dan saluran kencing bagian dalam. Kadang-kadang kutil tidak terlihat sehingga
tidak di sadari. Biasanya laki-laki baru menyadari setelah ia menulari
pasangannya.
Sampai sekarang belum ada obat yang
dapat secara tuntas menyembuhkan kutil kelamin. Pengobatan hanya sampai pada
tahap menghilangkan kutilya saja.
3. Tanda
atau Gejala PMS
Tanda atau gejala PMS bisa dilihat atau tergantung dari
jenis penyakitnya. Secara umum yang dapat dirasakan adalah :
a) Ada cairan yang keluar dari penis,
vagina, atau dubur
b) Terasa perih atau panas sewaktu
buang air kecil dan ketika melakukan hubungan seks
c) Nyeri di perut bagian bawah
(wanita), buah pelir (laki-laki)d) Melepuh, lecet, kutil, ruam dan/atau
pembengkakan di sekitar kelamin dan/atau mulut
e) Demam, pusing, nyeri otot,
pembengkakan kelenjar
4. Penyebaran
Penyakit Menular Seksual
Penyakit Menular Seksual dapat menyebar luas karena :
a) Sering berganti pasangan
b) Memiliki lebih dari pasangan seksual
c) Berhubungan seksual dengan pasangan
seksual yang tidak dikenal (WTS, PTS, dan pelanggannya)
d) Tetap melakukan hubungan seksual
meskipun telah menderita PMS
e) Berhubungan seksual dengan penderita
PMS
f) Tidak menggunakan alat pelindung
bila berhubungan seksual dengan penderita PMS
g) Remaja, baik laki-laki maupun
perempuan dapat tertular PMS apabila remaja tersebut “terjebak” dalam pengaruh
buruk lingkungan (pergaulan bebas atau “seks bebas”) dan melakukan hubungan
seksual dengan orang-orang yang beresiko terkena PMS seperti WTS dan
langganannya atau orang yang pernah berhubungan dengan WTS.
5. Diagnosa
dan Pengobatan PMS
Kendala yang dihadapi dalam diagnosis PMS yang tepat adalah
keterbatasan tenaga pemeriksaan laboratorium, keterbatasan pengadaan peralatan
dan biaya operasional, keterbatasan sensitivitas pemeriksaan, dan keterbatasan
jangkauan laboratorium yang hanya untuk beberapa PMS saja, sementara etiologi
PMS sangat banyak serta banyaknya infeksi ganda.
Untuk mengatasi hal-hal tersebut, bagi negara berkembang
WHO telah memperkenalkan dan
menganjurkan penggunaan pendekatan sindrom untuk mendiagnosa PMS.
Pendekatan sindrom PMS adalah penatalaksanaan kasus PMS berdasarkan
gejala klinis yang ditemukan dan dilanjutkan dengan pengobatan yang tepat
guna terhadap penyebab utama gejala
klinis tersebut walaupun tanpa dukungan pemeriksaan laboratorium. Pendekatan
sindrom terhadap keluarnya cairan abnormal dari alat kelamin dan terjadinya
luka pada alat genital pria maupun perempuan telah terbukti menghasikan tingkat
penyembuhan yang tinggi dan “Cost
Effective”
6. Pencegahan
PMS pada Remaja
PMS pada remaja dapat dicegah dengan :
a) Tidak melakukan hubungan seksual
sebelum menikah
b) Banyak melakukan kegiatan-kegiatan
yang bermanfaat, seperti: olah raga, menari, menyanyi, main music, dll
c) Meningkatkan iman dan taqwa
C. HIV/AIDS
AIDS adalah singkatan dari Acquired Immune Deficiency Syndrome.
Penyakit ini kumpulan gejala akibat menurunnya system kekebalan tubuh yang
terjadi karena seseoarang terinfeksi virus HIV. HV sendiri adalah singkatan
dari Human Immuno Virus.orang yang
terinfeksi oleh virus ini tidak dapat mengatasi serbuan infeksi penyakit lain
karena system kekebalan tubuhnya menurun terus secara drastis.
1. Penularan
HIV
HIV terdapat pada seluruh cairan tubuh manusia, tetapi yang
bisa menularkan hanya yang terdapat pada sperma (air mani), darah, dan cairan
vagina.
Cara-cara penularannya adalah sebagai berikut :
a)
Berganti-ganti
pasangan seksual, atau berhubungan dengan orang yang positif terinfeksi virus
HIV
b)
Pemakai
jarum suntik bekas orang yang terinfeksi virus HIV
c)
Menerima
transfusi darah yang tercemar HIV
d)
Ibu
hamil yang terinfeksi virus HIV akan menularkannya ke bayi dalam kandungannya
2. Kelompok
Resiko Tinggi
a)
Mereka
yang melakukan hubungan seks yang tidak aman, termasuk tanpa pemakaian kondom
b)
Mereka
yang berganti-ganti pasangan seksual
c)
Mereka
yang ganti-ganti jarum suntik atau alat-alat lain yang kontak dengan cairan
tubuh dengan orang lain
d)
Mereka
yang memperoleh transfusi darah yang tidak di tes HIV
e)
Ibu
hamil yang terinfeksi virus HIV akan menularkannya ke bayi dalam kandungannya
3. Perjalanan
Infeksi HIV/AIDS
Masa inkubasi HIV atau masa laten, sangat tergantung pada
daya tahan tubuh masing-masing orang, rata-rata 5-10 tahun. Selama masa ini
orang tidak memperlihatkan gejala-gejala, walaupun jumlah HIV semakin bertambah
dan semakin rusak fungsi kekebalan tubuh. Pada waktu system kekebalan tubuh
sudah dalam keadaan parah, ODHA (orang dengan HIV/AIDS) akan mulai menampakkan
gejala-gejala AIDS.
1) Masa jendela (window period)
Infeksi dimulai dengan masuknya HIV
dan diikuti dengan perubahan serologic. Ketika antibody terhadap virus tersebut
dari negative berubah menjadi positif. Rentang waktu sejak HIV masuk ke dalam
tubuh sampai tes antibody terhadap HIV menjadi positif.
Lama window period antara 1-3 bulan,
bahkan ada yang berlangsung 6 bulan.
Pada masa jendela, sekitar 50-90%
orang yang terinfeksi HIV menunjukkan sindrom retroviral akut berupa
demam,pembesaran kelenjar, pembesaran hati atau ginjal, nyeri tenggorok, nyeri
otot, dsb seperti pada infeksi virus lain.
2) Masa tanpa gejala (asimptomatik)
Asimptomatik berarti di dalam tubuh
terdapat HIV tetapi tubuh tidak menunjukkan gejala-gejala. Keadaan ini pada
umumnya bila tanpa pengobatan, perjalanan penyakit dari infeksi HIV sampai AIDS
dapat berlangsung rata-rata 5-10 tahun
3) Pembesaran Kelenjar Limfe
Masa ini ditandai dengan pembesaran
kelenjar limfe secara menetap dan merata, tidak hanya pada satu tempat yang
berlangsung lebih dari 1 bulan
4. Gejala
Klinis AIDS
Keadaan ini disertai adanya bermacam-macam penyakit, antara
lain penyakit konstitusional, penyakit syaraf, dan penyakit infeksi sekunder.
Sekitar sepertiga bayi yang mengidap HIV akan menjadi AIDS
dalam usia satu tahun pertama. Adapun gejala AIDS pada bayi dan anak adalah
sebagai berikut :
a) Gangguan pertumbuhan
b) Infeksi bakteri berulang yang serius
c) Diare kronik
d) Pembesaran kelenjar di leher
e) Pembesaran kelenjar limpa
f) Sariawan berulang
g) Penyakit berulang
Gejala klinis pada orang dewasa ialah jika di dapat 2 dari 3
gejala utama dan 1dalam 5 gejala minor.
Gejala utamanya:
a)
Demam
berkepanjangan lebih dari 3 bulan
b)
Diare
kronis lebih dari 1 bulan berulang maupun terus-menerus
c)
Penurunan
berat badan lebih dari 10% dalam 3 bulan
Gejala
minornya adalah :
1)
Batuk
kronis selama lebih dari 1 bulan
2)
Infeksi
pada mulut dan tenggorokan, yang disebabkan oleh jamur Candida Albicans
3)
Pembengkakan
kelenjar getah bening yang menetap di seluruh tubuh
4)
Munculnya
Herpes Zoster berulang
5)
Bercak-bercak
gatal di seluruh tubuh
5. Cara
Pencegahan HIV/AIDS
a)
Abstinensia,
tidak melakukan hubungan seksual di luar nikah
b)
Terikat
hanya dalam hubungan seksual yang sah (suami-istri), dan setia
c)
Menggunakan
kondom, terutama kelompok resiko tinggi seperti pekerja seks komersial
d)
Sedapat
mungkin menghindari transfusi darah yang belum di skrining
e)
Menggunakan
alat-alat medis dan non-medis yang terjamin steril
6)
Cara mendeteksi HIV/AIDS
Dengan melakukan tes-tes darah sesuai tahapan perkembangan
penyakitnya. Untuk mendeteksi adanya antibody terhadap virus HIV, yang berarti
ada virus HIV dalam tubuh, dilakukan tes darah dengan cara elisa sebanyak 2
kali.
Kemudian bila hasilnya positif, dilakukan pemeriksaan lebih
lanjut dengan cara “Western Blot atau Immunofluoresensi”
7)
Mitos-mitos seputar HIV/AIDS di masyarakat
a)
Interaksi
sosial dengan penderita HIV/AIDS akan membuat kita tertular penyakitnya.
b)
Bersalaman,
menggunakan WC yang sama, tinggal serumah, menggunakan sprei yang sama dengan
menderita HIV/AIDS dapat membuat kita tertular
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1)
Penyakit
Menular Seksual (PMS) merupakan penyakit yang ditularkan melalui hubungan seksual
atau hubungan kelamin.
2)
Jenis-jenis
PMS diantaranya yaitu Syphilis (Raja Singa), Gonore/GO (Kencing Nanah), Herpes
Genitalis, Klamidia, Trikomoniasis Vaginalis, Kandidiasis Vagina, Kutil Kelamin
3)
Tanda
atau gejala PMS bisa dilihat atau tergantung dari jenis penyakitnya. Secara
umum yang dapat dirasakan adalah :
·
Ada
cairan yang keluar dari penis, vagina, atau dubur
·
Terasa
perih atau panas sewaktu buang air kecil dan ketika melakukan hubungan seks
·
Nyeri
di perut bagian bawah (wanita), buah pelir (laki-laki)
·
Melepuh,
lecet, kutil, ruam dan/atau pembengkakan di sekitar kelamin dan/atau mulut
·
Demam,
pusing, nyeri otot, pembengkakan kelenjar
4)
AIDS
adalah singkatan dari Acquired Immune
Deficiency Syndrome. Penyakit ini kumpulan gejala akibat menurunnya system
kekebalan tubuh yang terjadi karena seseoarang terinfeksi virus HIV
5)
Cara-cara
penularannya adalah sebagai berikut :
·
Berganti-ganti
pasangan seksual, atau berhubungan dengan orang yang positif terinfeksi virus
HIV
·
Pemakai
jarum suntik bekas orang yang terinfeksi virus HIV
·
Menerima
transfusi darah yang tercemar HIV
·
Ibu
hamil yang terinfeksi virus HIV akan menularkannya ke bayi dalam kandungannya
B. Saran
1)
Untuk
meningkatkan pengetahuan remaja tentang kesehatan dan permasalahannya, terutama
mengenai PMS dan HIV/AIDS perlu kiranya sering diadakan penyuluhan-penyuluhan
dengan tema remaja dan berbagai macam permasalahannya dengan melibatkan semua
pihak.
2)
Bagi
remaja atau siswa yang sudah dilakukan kegiatan penyuluhan perlu kiranya
berbagi informasi dengan remaja atau siswa lain, agar mereka sama-sama mengerti
dan paham serta bisa lebih membentengi dirinya sejak dini dari pengaruh buruk
lingkungan.
DAFTAR PUSTAKA
BKKBN Jawa
Tengah. 1999. Kesehatan Reproduksi Remaja.
Buku Pegangan.
Semarang: Penerbit BKKBN Propinsi
Jawa Tengah.
http://yundahamasah.blogspot.com/2013/01/kesehatan-reproduksi-remaja.html. Diakses 17 januari 2014
http://ilmu-pasti-pengungkap-kebenaran.blogspot.com/2012/07/makalah-kesehatan-reproduksi-remaja.html. Diakses 17 januari 2014