BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Balakang
Ruam popok
adalah iritasi pada kulit bayi Ibu di daerah pantat. Ini bisa terjadi jika ia
popok basahnya telat diganti, popoknya terlalu kasar dan tidak menyerap
keringat, infeksi jamur atau bakteri atau bahkan eksema. Ruam popok merupakan
masalah kulit pada daerah genital bayi yang ditandai dengan timbulnya
bercak-bercak merah dikulit, biasanya terjadi pada bayi yang memiliki kulit
sensitif dan mudah terkena iritasi. Bercak-bercak ini akan hilang dalam
beberapa hari jika dibasuh dengan air hangat, dan diolesi lotion atau cream
khusus ruam popok, atau dengan melepaskan popok beberapa waktu.
Incidence
rate (angka kejadian) ruam popok berbeda-beda di setiap negara,
bergantung pada hygiene, pengetahuan orang tua (pengasuh) tentang tata cara
penggunaan popok dan menurut saya mungkin juga berhubungan dengan faktor cuaca.
Kimberly A Horii, MD (asisten
profesor spesialis anak Universitas Misouri) dan John Mersch,
MD, FAAP menyebutkan bahwa 10-20 % Diaper dermatitis dijumpai pada praktek
spesialis anak di Amerika. Sedangkan prevalensi pada bayi berkisar antara
7-35%, dengan angka terbanyak pada usia 9-12 bulan. Sementara itu Rania Dib,
MD menyebutkan ruam popokk berkisar 4-35 % pada usia 2 tahun pertama
Meskipun
ruam popok menyebabkan sakit dan sangat mengganggu bayi Ibu, namun
biasanya tidak berbahaya. Ruam popok umumnya terjadi pada bayi dengan
kulit yang lebih sensitive. Jika ruam pada bayi Ibu disebabkan oleh popok yang
basah atau infeksi jamur, maka hanya dengan melepas popok dan membiarkan
kulitnya terkena angin sudah mampu menyembuhkan.Pastikan Ibu mengganti popoknya
dengan rutin. Membasuh pantat bayi dan mengeringkannya sebelum memakaikan yang
baru. Bisa juga menggunakan krim khusus untuk membantu melindungi iritasi pada
kulit bayi akibat ruam popok.
B. Rumusan
Masalah
- Apakah defenisi dari Diaper
Rash?
- Bagaimana Anatomi Fisiologi
dari Diaper Rash?
- Apa etiologi dari Diaper Rash?
- Bagaimana gejala Klinis dari
Diaper Rash?
- Bagaimana patofisiologi dari
Diaper Rash?
- Bagaimana penatalaksanaan dari
Diaper Rash?
- Bagaimana model Asuhan
Keperawatan pada bayi dengan Diaper Rash?
C. Tujuan penulisan
- Untuk mengetahui defenisi dari
Diaper Rash.
- Untuk mengetahui apa anatomi
fisiologi Diaper Rash.
- Untuk lebih mengerti etiologi
dari Diaper Rash.
- Agar mampu mengetahui gejala
klinis Diaper Rash.
- Agar dapat mengetahui
patofisiologi Diaper Rash.
- Untuk lebih mengetahui
penatalaksanaan Diaper Rash.
- Agar dapat menyusun asuhan
keperawatan dari Diaper Rash.
D. Manfaat penulisan
Penyusunan makalah ini diharapkan
dapat menambah pengetahuan mengenai apa defenisi, anatomi fisiologi, etiologi,
gejala klinis, patofisiologi, penata laksanaan serta mampu menyusun asuhan
keperawatan mengenai Diaper Rash. Manfaat dari asuhan keperawatan anak dengan
ruam popok Ini bermanfaat untuk melakukuan askep yang valid mulai dari
pengkajian, diagnose keperawatan, proses kaperawatan, implementasi, evaluasi.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Defenisi
Ruam popok adalah iritasi pada kulit
bayi Ibu di daerah pantat. Ini bisa terjadi jika ia popok basahnya telat
diganti, popoknya terlalu kasar dan tidak menyerap keringat, infeksi jamur atau
bakteri atau bahkan eksema.
Ruam popok merupakan masalah kulit
pada daerah genital bayi yang ditandai dengan timbulnya bercak-bercak merah
dikulit, biasanya terjadi pada bayi yang memiliki kulit sensitif dan mudah
terkena iritasi. Bercak-bercak ini akan hilang dalam beberapa hari jika dibasuh
dengan air hangat, dan diolesi lotion atau cream khusus ruam popok, atau dengan
melepaskan popok beberapa waktu.
Ruam popok (diaper rash)
adalah gangguan yang lazim ditemukan pada bayi. Gangguan ini banyak mengenai
bayi berumur kurang dari 15 bulan, terutama pada kisaran usia 8 – 10 bulan.
Ruam Popok adalah peradangan di
daerah yang tertutup popok, seperti sekitar alat kelamin, pantat, dan pangkal
paha bagian dalam. Ruam popok sering dialami oleh bayi baru lahir. Biasanya
berwarna kemerahan disertai lecet-lecet ringan dan gatal. Ruam popok terjadi
karena ada gesekan antara popok dengan kulit bayi. Hal ini karena
kulit bayi masih sangat peka dan sensitif. Jika dia memakai popok maka kulitnya
otomatis tertutup, akibatnya kulit menjadi lembab. Kelembaban yang berlebihan inilah
yang memicu timbulnya ruam popok.
B. Anatomi
Fisiologi
Organ Kulit
1) Epidermis (Kutilkula)
Epidermis merupakan lapisan terluar dari kulit, yang
memiliki struktur tipis dengan ketebalan sekitar 0,07 mm terdiri atas beberapa
lapisan, antara lain seperti berikut :
a) Stratum korneum yang disebut juga lapisan zat tanduk.
Letak lapisan ini berada paling luar
dan merupakan kulit mati. Jaringan epidermis ini disusun oleh 50 lapisan
sel-sel mati, dan akan mengalami pengelupasansecara perlahan-lahan, digantikan
dengan sel telur yang baru.
b) Stratum
lusidum
Berfungsi melakukan “pengecatan” terhadap kulit dan rambut.Semakin banyak
melanin yang dihasilkan dari sel-sel ini, maka warna kulit akan menjadi semakin
gelap. Coba Anda perhatikan kulit orang “suku Dani di Irian dengan suku Dayak
di Kalimantan.
Jika
dikaitkan dengan hal ini apa yang terjadi pada kulit dari kedua suku tersebut?
Selain memberikan warna pada kulit, melanin ini juga berfungsi untuk melindungi
sel-sel kulit dari sinar ultraviolet matahari yang dapat membahayakan kulit.
Walaupun sebenarnya dalam jumlah yang tepat sinar ultraviolet ini bermanfaat
untuk mengubah lemaktertentu di kulit menjadi vitamin D, tetapi dalam jumlah
yang berlebihan sangat berbahaya bagi kulit. Kadang-kadang seseorang
menghindari sinar matahari di siang hari yang terik, karena ingin menghindari
sinar ultraviolet ini. Hal ini disebabkan karena ternyata sinar ultraviolet ini
dapat membuat kulit semakin hitam. Berdasarkan riset, sinar ultraviolet dapat
merangsang pembentukan melanosit menjadi lebih banyak untuk tujuan perlindungan
terhadap kulit. Sedangkan jika kita lihat seseorang mempunyai kulit kuning
langsat, ini disebabkan orang tersebut memiliki pigmen karoten.
c)
Stratum
granulosum
Menghasilkan
pigmen warna kulit, yang disebut melamin. Lapisan ini terdiri atas sel-sel
hidup dan terletak pada bagian paling bawah dari jaringan epidermis.
d) Stratum
germinativum,
Sering
dikatakan sebagai sel hidup karena lapisan ini merupakan lapisan yang aktif
membelah. Sel-selnya membelah ke arah luar untuk membentuk sel-sel kulit
teluar. Sel-sel yang baru terbentuk akan mendorong sel-sel yang ada di atasnya
selanjutnya sel ini juga akan didorong dari bawah oleh sel yang lebih baru
lagi. Pada saat yang sama sel-sel lapisan paling luar mengelupas dan gugur.
2)
Dermis
Jaringan
dermis memiliki struktur yang lebih rumit daripada epidermis, yang terdiri atas
banyak lapisan. Jaringan ini lebih tebal daripada epidermis yaitu sekitar 2,5
mm. Dermis dibentuk oleh serabut-serabut khusus yang membuatnya lentur, yang
terdiri atas kolagen, yaitu suatu jenis protein yang membentuk sekitar 30% dari
protein tubuh. Kolagen akan berangsur-angsur berkurang seiring dengan
bertambahnya usia. Itulah sebabnya seorang yang sudah tua tekstur kulitnya
kasar dan keriput. Lapisan dermis terletak di bawah lapisan epidermis. Lapisan
dermis terdiri atas bagian-bagian berikut. Folikel rambut dan struktur
sekitarnya.
a)
Akar Rambut
Di sekitar
akar rambut terdapat otot polos penegak rambut (Musculus arektor pili), dan
ujung saraf indera perasa nyeri. Udara dingin akan membuat otot-otot ini
berkontraksi dan mengakibatkan rambut akan berdiri. Adanya saraf-saraf perasa
mengakibatkan rasa nyeri apabila rambut dicabut.
b)
Pembuluh
Darah
Pembuluh
darah banyak terdapat di sekitar akar rambut. Melalui pembuluh darah ini
akar-akar rambut mendapatkan makanan, sehingga rambut dapat tumbuh.
c) Kelenjar Minyak
(glandula sebasea)
Kelenjar
minyak terdapat di sekitar akar rambut. Adanya kelenjar minyak ini dapat
menjaga agar rambut tidak kering.
d)
Kelenjar
Keringat (glandula sudorifera)
Kelenjar
keringat dapat menghasilkan keringat. Kelenjar keringat berbentuk botol dan
bermuara di dalam folikel rambut. Bagian tubuh yang banyak terdapat kelenjar
keringat adalah bagian kepala, muka, sekitar hidung, dan lain-lain. Kelenjar
keringat tidak terdapat dalam kulit tapak tangan dan telapak kaki.(Sukma)
e)
Serabut
Saraf
Pada lapisan
dermis terdapat puting peraba yang merupakan ujung akhir saraf sensoris.
Ujung-ujung saraf tersebut merupakan indera perasa panas, dingin, nyeri, dan
sebagainya.
Jaringan
dermis juga dapat menghasilkan zat feromon, yaitu suatu zat yang memiliki bau
khas pada seorang wanita maupun laki-laki. Feromon ini dapat memikat lawan
jenisDermis (Kulit Jangat)
C. Etiologi
Beberapa faktor penyebab terjadinya ruam popok (
diaper rash, diaper dermatitis, napkin dermatitis ), antara lain:
1.
Iritasi atau
gesekan antara popok dengan kulit.
2.
Kurangnya
menjaga hygiene. popok jarang diganti atau terlalu lama tidak segera diganti
setelah pipis atau BAB (feces).
3.
Infeksi
mikro-organisme (terutama infeksi jamur dan bakteri)
4.
Alergi bahan
popok.
5.
Gangguan
pada kelenjar keringat di area yang tertutup popok.
6.
Kebersihan
kulit yang tidak terjaga.
7.
Jarang ganti
popok setelah bayi/anak kencing.
8.
Udara/suhu
lingkungan yang terlalu panas/lembab
9.
Reaksi
kontak terhadap karet, plastik, detergen
D. Tanda dan Gejala
Gejalanya antara lain :
1.
Iritasi pada kulit
yang terkena muncul sebagai crytaema
2.
Crupsi pada daerah
kontak yang menonjol, seperti pantat, alat kemaluan, perut bawah paha atas.
3.
Keadaan lebih parah
terdapat : crythamatosa.
4.
.Kulit kemerahan dan
lecet. Kulit pada lipatan kaki lecet dan berbau tajam.
5.
Awal ruam biasanya
timbul di daerah kelamin, bukan di dubur.
6.
Beruntutan di daerah
kelamin, pantat, dan pangkal paha.
7.
Timbul lepuh-lepuh di
seluruh daerah popok.
8.
Bila penyakit telah
berlangsung lebih dari 3 hari, daerah tersebut sering terkolonisasi (
ditumbuhi) oleh jamur, terutama jenis Candida Albicans, sehingga kelainan kulit
bertambah merah dan basah
9.
Mudah terjadinya
infeksi kuman, biasanya staphylococcus aureus atau Sreptococcus beta
hemolyticus sehingga kulit menjadi lebih bengkak, serta di dapatkan nanah dan
keropeng
10. Bayi menjadi rewel karena rasa
nyeri.
E.
Patofisiologi
Hampir semua bayi pernah mengalami
ruam atau lecet karena pemakaian popok. Lokasi yang
sering terkena adalah bagian pantat, sekitar kemaluan, maupun paha. Bahkan,
jika bakteri yang terdapat dalam urine bayi Anda terurai menjadi amonia, ruam
ini bisa bertambah parah. Tentu saja keadaan ini sangat tidak menyenangkan buat
si kecil.
Bayi yang senang tidur lama
sebenarnya tidak ada masalah. Tetapi masalahnya bila popoknya basah
berkali-kali dan membuatnya lembab. Karena penyebab ruam popok yang paling
utama adalah popok yang lembab. Popok yang lama terkena air seni dan tinja bisa
menimbulkan iritasi pada kulit. Bila Bunda tak segera membersihkannya, bakteri
dan jamur akan tumbuh. Selain karena lembab ada juga bayi yang memang alergi
terhadap popok sekali pakai. Lebih baik gunakan popok tradisional dengan resiko
Bunda harus lebih sering menggantinya bila bayi buang air kecil atau besar.
Penggunaan produk bayi yang
mengandung parfum juga bisa meningkatkan resiko terkena ruam popok termasuk
juga deterjen untuk mencuci pakaiannya. Disarankan menggunakan diapers tanpa
pewangi. Tetapi alangkah baiknya bila melakukan upaya pencegahan, seperti :
a.
Ganti popok
sesering mungkin. Bila si kecil buang air besar, jangan menunda-nunda untuk
segera menggantinya.
b.
Minimalisasikan
penggunaan tissue basah untuk membersihkan area popoknya. Air bersih adalah
pilihan terbaik.
c.
Hindari
menggesek kulit bayi walau pun dengan handuk lembut. Sebaiknya tepuk-tepuk dan
angin-anginkan saja pantat si kecil untuk mengeringkannya.
d.
Beri
sirkulasi udara untuk area kulitnya yang terkena popok dengan cara menggunakan
popok kain, khususnya pada waktu tidur.
e.
Jangan
mengikat atau merekatkan popok terlalu kencang.
Perhatian :
Perhatian :
f.
Bila ruam
tidak hilang lebih dari 3 hari konsultasikan segera ke dokter, terutama bila
timbul demam dan tidak nafsu makan.
g.
Jangan
mengolesi ruam (bintik-bintik merah) dengan lotion atau baby oil. Gunakan salep
anti jamur yang mengandung Zinc di bawah pengawasan dokter.
F. Penatalaksanaan
1.
Pencegahan
a)
Gantilah popok segera setelah anak kencing atau
berak. Hal ini mencegah lembab pada kulit. Janganlah memakai popok dengan ketat
khususnya sepanjang malam hari. Gunakan popok dengan longgar sehingga bagian
yang basah dan terkena tinja tidak menggesek kulit lebih luas. Bersihkan dengan
lembut daerah popok dengan air. Anda tidak perlu menggunakan sabun setiap kali
mengganti popok atau setiap kali buang air besar. (Bayi yang mendapat ASI dapat
BAB sebanyak 8 kali per hari). Gunakan sabun hanya bila tinja tidak mudah
keluar.
b)
Jangan menggunakan bedak bayi atau talk karena
dapat menyebabkan masalah dengan pernapasan pada bayi anda.
c)
Hindari selalu membersihkan dengan usapan yang
dapat mengeringkan kulit. Alkohol atau parfum pada produk tersebut dapat
mengiritasi kulit bayi.
2.
Penanganan
a)
Gantilah popok yang telah penuh sesering mungkin
b)
Gunakan air bersih untuk membersihkan area popok
setiap kali mengganti popok. Gunakan air mengalir sehingga anda dapat
membersihkandan membilas tanpa tidak perlu menggosok.
c)
Tepuk sehingga kering; jangan menggosok. Biarkan
area di udara terbuka sehingga benar-benar kering
d)
Gunakan tipis-tipis ointment atau krim pelindung
(seperti yang mengandung zinx ixide atau petrolatum) untuk membentuk lapisan
pelindung pada kulit. Salep ini biasanya tebal dan lengket dan tidak hilang,
seluruhnya pada penggantian popok berikutnya. Perlu diingat garukan keras atau
gosokan kuat hanya akan lebih memperberat kerusakan kulit.
3.
Pengobatan
a)
Konsultasikan dengan dokter anda bila ruam:
Ø Melepuh atau terdapat nanah
Ø Tidak hilang dalam waktu 48 sampai 72 jam
Ø Menjadi lebih berat
b)
Gunakan krim yang mengandung steroid hanya bila
dokter anda merekomendasikan. Krim tersebut jarang diperlukan dan mungkin
berbahaya
BAB III
KONSEP DASAR
ASUHAN KEPERAWATAN
A.
Pengkajian
Pengkajian (Assessment)
Identitas pasien dan keluarga, pola
sensori, pemeriksaan fisik (status kesehatan umum, pemeriksaan head to toe,
pemeriksaan penunjang), pemeriksaan tanda-tanda vital dan
riwayat penggunaan obat-obatan.
B. Diagnosa
Keperawatan
1.
Imobilitas
b/d decubitus
2.
Resiko
infeksi b/d incontinensia
3.
Aktual
infeksi, sepsis b/d adanya infeksi (dekubitus)
C.
Intervensi Keperawatan
1.DX1 :
Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan kerusakan kulit / jaringan.
§ Tujuan :
Setelah dilakukan tindakan
keperawatan selama 2×24 jam diharapkan nyeri dapat teratasi.
·
KH : Nyeri
berkurang / terkontrol
Ekspresi wajah rileks.
Intervensi:
1.
Pastikan ibu
mengganti popoknya secara rutin.
R/ supaya permukaan tidak dalam
keadaan lembab/ basah.
2.
Berikan
tempat tidur ayunan secara indikasi
R/ peninggian linen dari luka
membantu menurunkan nyeri
3.
Membasuh
pantat bayi dan mengeringkanya
R/ Untuk mencegah terjadinya iritasi
pada kulit bayi
4.
Melepas
popok dan membiarkan kulitnya terkena angin
R/ Mempercepat penyembuhan ruam
popok
2.DX2 :
Gangguan integritas kulit berhubungan dengan kerusakan permukaan kulit karena
destruksi jaringan.
§ Tujuan:
Setelah dilakukan tindakan
keperawatan selama 2×24 jam diharapkan masalah dapat teratasi.
·
KH:
-Menunjukan regenerasi jaringan
-Mencapai penyembuhan tepat waktu.
Intervensi:
1.
Berikan
perawatan ruam popok dengan tepat dan tindakan control infeksi.
R/ menyiapkan jaringan baru dan
menurunkan infeksi.
2.
Tinggikan area
graft bila mungkin
R/ menurunkan pembengkakan /
mengatasiresiko pemisahan graft
3.
Pantau
kondisi luka yang terjadi akibat ruam popok.
R/ memberikan informasi dasar
tentang keb penanaman kulit
4.
Cuci sisi
dengan sabun ringan, cuci dan minyai dengan krim.
R/ kulit graft baru dan sisi donor
yang sembuh memerlukan perawatan khusus
3.DX3 : Gangguan mobilitas
fisik, kerusakan
·
Tujuan:
Setelah
dilakukan tindakan kep selama 2×24 jam diharapkan masalah dapat teratasi.
·
KH:
1.
Menunjukan
keinginan berpartisipasi dalam aktifitas.
2.
Mempertahankan
posisi fungsi dibuktikan oleh tidak adanya
kontraktus.
3.
Menunjukan
teknik / perilaku yang memampukan melakukan aktivitas.
Intervensi:
1.
Pertahankan posisi
tubuh tepat dan dukungan
R/ meningkatkan fungsional pada
ekstremitas.
2.
Lakukan
rehabilitasi pada penerima.
R/ akan lebih mudah membuat
partisipasi
3.
Berikan obat
sebelum aktivitas/ latihan
R/ menurunkan kekuatan otot/
jaringan.
4.
Bersihkan
daerah luka dengan cepat.
R/ eksisi dinidiket untuk menurunkan
jaringan parut serta resiko infeksi.
D.
Implementasi
Dapat
dilaksanakan penuh pada masing-masing diagnosa keperawatan. Meliputi:
1.
Monitor
tanda-tanda vital,
2.
monitor
input-output,
3.
monitor
kesadaran,
4.
monitor
hipoglikemi,
5.
obserfasi
tanda infeksi,
6.
lakukan
teknik aseptik perawatan kulit,
7.
jelaskan
tentang penyebab, komplikasi dan pengobatan atau terapi decubitus.
8.
Kolaborasi
dengan tim medis dalam pemberian terapi obat-obatan
E. Evaluasi
Keefektifan tindakan, peran anggota
keluarga untuk membantu mobilisasi pasien, kepatuhan pengobatan dan
mengefaluasi masalah baru yang kemungkinan muncul.
BAB IV
P E N U T U
P
A.
Kesimpulan
Meskipun ruam popok menyebabkan
sakit dan sangat mengganggu bayi Ibu, namun biasanya tidak berbahaya.
Ruam popok umumnya terjadi pada bayi dengan kulit yang lebih
sensitive.Jika ruam pada bayi Ibu disebabkan oleh popok yang basah atau infeksi
jamur, maka hanya dengan melepas popok dan membiarkan kulitnya terkena angin
sudah mampu menyembuhkan.Pastikan Ibu mengganti popoknya dengan rutin. Membasuh
pantat bayi dan mengeringkannya sebelum memakaikan yang baru. Bisa juga
menggunakan krim khusus untuk membantu melindungi iritasi pada kulit bayi
akibat ruam popok.
B. Saran
Jika ruam pada bayi Ibu disebabkan
oleh popok yang basah atau infeksi jamur, maka hanya dengan melepas popok dan
membiarkan kulitnya terkena angin sudah mampu menyembuhkan. Pastikan Ibu
mengganti popoknya dengan rutin. Membasuh pantat bayi dan mengeringkannya
sebelum memakaikan yang baru. Bisa juga menggunakan krim khusus untuk membantu
melindungi iritasi pada kulit bayi akibat ruam popok. Berikut tips untuk
menghindari ruam popok:
1.
Gunakan
popok kain dari bahan katun yang lembut.
2.
Jangan
terlalu ketat memakakan diaper, agar kulit bayi tidak tergesek.
3.
Bila diaper
penuh, sudah menggelembung atau menggantung, segera ganti dengan yang baru.
4.
Hindari
pemakaian diaper yang terlalu sering (bahkan saat bepergian).
5.
Jangan ada
sisa urine/kotoran saat membersihkan bayi, karena kulit yang tidak bersih
sangat mudah mengalami ruam popok.
6.
Jangan
menggunakan sabun bila kulit bayi yang tertutup diaper merah dan kasar.
DAFTAR PUSTAKA
Arvin, dkk. 1999. Ilmu Kesehatan Anak Nelson. Vol
1. Edisi 15. Jakarta: EGC.
Doenges, E Marilynn, dkk. 1999. Rencana
Asuhan Keperawatan. Jakarta : EGC.
Posted by Defka Blog. Askep Ruam
Popok. (Tanggal Posting 11 februari 2013/ Online;
Diakses tanggal 11 februari 2013).
DULUNYA AKU TIDAK PERCAYA SAMA BANTUAN DARI
BalasHapusPERAMAL TOGEL,TAPI SEKARANG AKU SUDAH PERCAYA
KARENA SAYA SUDA MEMBUKTIKA SENDIRI.KARNA ANGKA
YG DIBERIKAN 4D 9922 BENAR2 TEMBUS 100% ALHAMBUHLILLAH
DPT 670.JUTA.DAN SAYA SELAKU PEMAIN TOGEL,DAN KEPERCAYAAN
ITU ADALAH SUATU KEMENANGAN DAN SAAT SKRAG SY TEMUKAN
ORANG YG BISA MENGELUARKAN ANGKA2 GAIB YAITU AKI atau kilk di SI INI BOCORAN TOGEL HRI INI 2D 3D 4D 5D 6D MANGKUBONO
JIKA ANDA YAKIN DAN PERCAYA NAMANYA ANGKA GOIB ANDA BISA
HUBUNGI LANSUNG AKI. DI NOMOR INI [[[ 085 203 333 887 ]]] SAYA
SUDAH BUKTIKAN SENDIRI ANGKA GOIBNYA DEMI KEYAKINAN ANDA tanpa meminta imbalan apa pun. Ada Beberapa Jenis Pesugihan Yang Bisa Mbah Berikan Sebagai Berikut;
* Pesugihan Uang Gaib
* Pesugihan Dana Gaib
* Pesugihan Dana Hibah
* Pesuggihan Bank Gaib
* Pesugihan Atm Gaib
* Pesugihan Uang Balik
* Pesugihan Uang Asma
* Pesugihan Tuyul
* Pesugihan Nikah Jin
* Pesugihan Jual Janin
* Pesugihan Togel Dll..
kalau Ada Salah Satu Pesugihan Terbukti Nyata Bapak Haji Yang Anda Inginkan/Berminat Hubungi aki Di Nomor Hp ; whatsapp.com 085203333887 DisiniII SEMOGA ANDA BISA SEPERTI SAYA SEKELUARGA����������������������������������
Do you make money on online gambling? - Work
BalasHapusHow do you make money on online gambling? You can make money from หาเงินออนไลน์ gambling 바카라 and gambling online, with casinos betting on sports 1xbet korean and